Sebab, vaksinasi tersebut dapat menurunkan angka kesakitan dan fatal jika terinfeksi Covid-19. "Maka untuk menghadapi kenaikan kasus yang belakangan ini terjadi dan kedepannya, booster baru mencapai sekitar 48 juta orang hingga saat ini perlu segera ditingkatkan," jelasnya.
Di sisi lain, dia mengatakan subvarian Covid-19 BA.4 dan BA.5 tidak terlalu membahayakan. Hal itu dapat dilihat dari tingkat kematian yang ditimbulkan dari varian tersebut cukup lebih rendah dibandingkan delta atau omicron.
Reisa menyampaikan bahwa angka kematian dari subvarian baru itu hanya sepersepuluh dari omicron. Tingkat perawatan di rumah sakit pun rendah.
Mayoritas mereka yang terinfeksi dari varian baru itu hanya bergejala ringan. "Hanya ada satu yang mengalami gejala sedang dengan keluhan batuk, sesak napas, sakit kepala, mual muntah dan nyeri perut," ungkap dr Reisa Broto Asmoro di YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Senin (20/6/2022). (FRI)