Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Kementerian BUMN mendorong MIND ID untuk terus melakukan hilirisasi karena masa depan bagi Indonesia untuk mewujudkan transformasi ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam terletak pada hilirisasi. Kerjasama antara Antam dan mitra merupakan kolaborasi win-win, sehingga penanaman modal yang masuk ke Indonesia menjadi kontributor pendorong transformasi ekonomi.
"Dalam empat tahun mendatang, BUMN industri tambang diharapkan menjadi salah satu anchor untuk mendatangkan investasi ke Indonesia," tuturnya.
Grup CEO MIND ID Orias Petrus Moedak menjelaskan, Antam memiliki portofolio nikel yang solid dan berpengalaman lebih dari lima dekade dalam mengelola mineral nikel dari hulu ke hilir. Sementara, mitra yang bekerjasama dalam perjanjian ini memiliki teknologi pemrosesan dan pemurnian yang diperlukan sekaligus menyerap produk olahan nikel yang dihasilkan.
"Ekosistem ini merupakan peluang bisnis baru bagi Antam mulai dari pengembangan proyek penambangan bijih nikel hingga proyek smelter yang menghasilkan feronikel atau nickel pig iron," jelasnya.
Kerjasama dengan mitra strategis ini memungkinkan Antam untuk mendapatkan manfaat yang optimal karena para pihak akan berperan sesuai porsi kepemilikan saham baik di bisnis hulu (penambangan) dan di bisnis hilir (smelter). Di hulu, Antam akan bekerjasama dengan mitra untuk melakukan operasi penambangan. Hasil produksi bijih nikel akan di jual ke smelter sesuai dengan harga patokan mineral. Di hilir, Antam NTAM akan memiliki saham pada proyek smelter ketika pabrik beroperasi secara komersial.