IDXChannel - Menteri keuangan dan gubernur bank sentral se-ASEAN membahas bagaimana kawasan dapat meningkatkan pembiayaan infrastrukturnya, melalui reposisi dana infrastruktur ASEAN atau ASEAN Infrastructure Fund (AIF) menjadi ASEAN Green Fund.
Tujuannya adalah untuk mempromosikan infrastruktur berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
"Sehubungan dengan hal tersebut, pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM)
menyepakati bahwa kita perlu menyelaraskan pembiayaan infrastruktur dengan taksonomi ASEAN untuk keuangan berkelanjutan," ungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Mereka juga sepakat untuk memperkuat proses bisnis dana infrastruktur kawasan, dan melakukan kajian lebih lanjut mengenai kontribusi rekapitalisasi infrastruktur.
"Dalam pertemuan kami, menkeu dan gubernur bank sentral ASEAN juga menyoroti pentingnya mendorong pembiayaan transisi untuk mendukung pencapaian ekonomi rendah karbon di kawasan ASEAN," terang Sri.
Dia menyebut seluruh anggota menyadari sepenuhnya bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata dan perlu untuk segera disikapi. Transisi pembiayaan menjadi salah satu isu yang paling kritis.
Pertemuan tersebut juga membahas fungsi keuangan berkelanjutan taksonomi ASEAN.
Taksonomi ASEAN merupakan taksonomi pertama di dunia yang mengklasifikasikan transisi energi ke dalam klasifikasi hijau baru. Taksonomi merupakan instrumen penting untuk menarik investasi swasta guna mendukung transisi di kawasan.