Sementara, nantinya pemerintah akan berfokus pada program untuk mengurangi pengeluaran. Hal tersebut dengan memperhatikan pengeluaran sehari-hari yang menyangkut kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari keluarga miskin dan rentan.
Kemensos nantinya juga akan menghubungkan penerima manfaat yakni pemulung, gelandangan, dan pengemis dengan dunia kerja, melalui peningkatan kewirausahaan sosial. Lainnya, kemensos juga akan mengurangi biaya sekolah serta perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, serta mengintervensi keluarga miskin dengan Program Keluarga Harapan (PKH).
“Dalam PKH ada komponen anak sekolah, pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil dan balita,” terangnya.
Risma menambahkan, strategi tersebut disusun dengan latar belakang pemikiran bahwa kebijakan percepatan penanganan kemiskinan tidak bisa berjalan tanpa titik akhir. Oleh sebabnya, untuk mencapai target, kemensos perlu menyiapkan daya ungkit program (laverage).
“Kalau dia sehat dan mampu secara fisik, maka bisa diberikan akses pada dunia kerja maupun dengan meningkatkan kemampuan vokasional,” tutup Risma. (NDA)