sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tingkatkan Penjualan, Tesla Banting Harga hingga 30 Persen

Economics editor M Fadli Ramadan
21/01/2023 17:10 WIB
Tesla memberikan potongan harga hingga 20 persen untuk Model 3 dan Model Y. Strategi ini dilakukan Tesla untuk meningkatkan penjualan.
Tingkatkan Penjualan, Tesla Banting Harga hingga 30 Persen (FOTO: MNC Media)
Tingkatkan Penjualan, Tesla Banting Harga hingga 30 Persen (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla memberikan potongan harga hingga 20 persen untuk Model 3 dan Model Y. Strategi ini dilakukan Tesla untuk meningkatkan penjualan.

Pasar mobil listrik saat ini semakin ketat dengan banyaknya produsen yang mulai membangun kendaraan ramah lingkungan tersebut. Hal ini membuat pemain lama seperti Tesla memutuskan untuk memberikan diskon agar mobilnya tetap laris di pasaran.

Untuk memberikan diskon, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu memanfaatkan keunggulan awalnya untuk menurunkan biaya dan meningkatkan keuntungan. Strategi itu kemungkinan akan terus membayar deviden ketika harga turun akibat banyaknya pesaing.

Dilansir oleh Reuters, Sabtu (21/1/2023) pada kuartal ketiga 2022, Tesla menghasilkan laba kotor sebesar USD 15.653 (Rp235,9 juta) per kendaraan. Angka itu dua kali lipat lenbih besar dari yang dibuat oleh rival seperti Volkswagen, empat kali lipat dari Toyota, dan lima kali lipat dari Ford.

Keuntungan tersebut merupakan hasil dari investasi besar merek dalam mengendalikan biaya produksi. Teknologi jalur perakitan baru, menghadirkan manufaktur baterai sendiri, dan standarisasi desain yang membantu Tesla mampu menjaga ongkos produksi tetap rendah.

Kendati begitu, Tesla telah menaikkan harga beberapa kali sepanjang 2022, dengan fokus memaksimalkan keuntungan melalui pandemi Covid-19. Namun, itu merupakan bagian dari upa mengikuti tren industri, meski rantai pasokan kacau dan jumlah produksi sulit dimaksimalkan.

Saat rute pasokan terurai dan harga mulai turun lagi, Tesla telah mengantongi 'kartu as' sendiri. Berkat keuntungannya yang lebih tinggi, mereka memiliki lebih banyak kelonggaran untuk memangkas harga, sesuatu yang sudah mulai dilakukan saat ini.

Itu akan menjadi senjata utama bagi Tesla untuk memanfaatkannya di tahun-tahun mendatang, karena kapasitas produksi EV diperkirakan akan melebihi permintaan. Pada 2026, konsumen di Amerika Utara diperkirakan akan membeli 2,8 juta EV per tahun.

Namun, pada saat yang sama akan ada cukup banyak pabrik EV yang beroperasi untuk merakit lebih dari 4,5 juta kendaraan per tahun. Hal ini yang membuat Tesla dapat memberikan tawaran harga yang menarik agar mobilnya tetap laku keras di pasaran.

Dalam menurunkan harga, Tesla mungkin mencoba menggertak pemain lain yang tidak mampu memotong harga jual. Ini adalah strategi yang telah mulai diterapkan merek tersebut di China, di mana subsidi pemerintah berakhir dan kapasitas produksi tinggi.

Pesaing lokal seperti Xpeng terpaksa mengikuti jejak Tesla dalam memangkas harga. Namun, dengan biaya produksi yang lebih tinggi, mereka melaporkan laba kotor yang diperoleh USD 4.565 (Rp68,8 juta) perkendaraan, dan kerugian bersih USD11.735 (Rp176,9 juta) per kendaraan pada kuartal ketiga 2023.

Sementara produsen mobil besar seperti VW, Ford, dan GM yang masih memiliki lini kendaraan pembakaran internal dan pot yang lebih besar untuk dimainkan, mereka memiliki lebih sedikit waktu untuk merampingkan proses produksi EV mereka.

Hal ini menyebabkan mereka akan kesulitan dalam memainkan perang harga. Dengan lebih banyak margin untuk dimainkan, Tesla tampaknya memiliki senjata yang lebih mematikan. (RRD)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement