“Guna meningkatkan manfaatnya bagi perekonomian setempat, Kementerian PUPR berencana mendorong pengembangan Ecotourism Park atau Taman Ekowisata kawasan Puncak Bogor pada pembangunan Bendungan Sukamahi, karena ini bendungan kering, nantinya juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan edukasi, di mana pengunjung dapat melihat detail konstruksi bendungan secara langsung," kata dia.
Infrastruktur berikutnya yang dibangun di Provinsi Jawa barat oleh Kementerian PUPR, yakni Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung, yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Januari 2020 lalu. Pembangunan terowongan ini merupakan bagian dari pengendalian banjir di hulu Sungai Citarum.
Kepala BBWS Citarum Bastari menuturkan, konstruksi terowongan merupakan bagian dari pembenahan Sungai Citarum sekaligus mengendalikan banjir yang kerap terjadi di kawasan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang. “Terbukti saat ini potensi banjir yang kerap terjadi di wilayah Bandung Selatan berkurang,” ujar Bastari.
Adapun manfaat lain dari terowongan ini adalah memperlancar aliran Sungai Citarum di Curug Jompong dan mengurangi durasi dan luas genangan yang sering terjadi pada saat musim hujan di Kecamatan Dayeuhkolot dan sekitarnya. Terowongan Nanjung ini terdiri dari dua tunnel dengan panjang masing-masing 230 meter dengan diameter 8 meter. Keberadaan terowongan juga akan meningkatkan kapasitas Sungai Citarum dari 570 meter kubik per detik menjadi 669 meter kubik per detik.
Untuk mendukung konektivitas, Kementerian PUPR pada akhir 2020 telah menyelesaikan pembangunan Jalan Akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 km. Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan kontainer merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat tinggi.