sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tingkatkan TKDN Sektor Hulu, SKK Migas Gelar Forum Kapasitas Nasional

Economics editor Michelle Natalia
18/07/2022 17:38 WIB
SKK Migas kembali menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) untuk mendorong TKDN di sektor hulu.
Tingkatkan TKDN Sektor Hulu, SKK Migas Gelar Forum Kapasitas Nasional. (Foto: MNC Media)
Tingkatkan TKDN Sektor Hulu, SKK Migas Gelar Forum Kapasitas Nasional. (Foto: MNC Media)

Dari serangkaian acara penunjang di daerah, lanjut Rudi, pihaknya menyaksikan bagaimana industri hulu migas menimbulkan dampak berganda terhadap perekonomian daerah. Pelaku industri penunjang makin banyak yang berkembang. 

“Banyak pabrikan lokal yang berhasil mengembangkan kapasitas dan kemampuan, dari yang tadinya importir kemudian menjadi produsen dan memasok barang ke KKKS. Beberapa diantaranya sukses menembus pasar global.  Mereka mempekerjakan ratusan pekerja lokal dengan keahlian tinggi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi sempat memaparkan sedikit catatan SKK Migas dari kegiatan Pra Forum Kapnas di lima wilayah operasi. Di Jabanusa, misalnya, terdapat pabrikan yang sukses membuat produk padat teknologi dan memenuhi kualifikasi standar KKKS. Salah satunya produk ball valve (katup bola) buatan PT Teknologi Rekayasa Katup (PT TRK), yang dipakai PT Pertamina Hulu Mahakam, British Petroleum, Medco, Mubadala, Pertagas, dan lainya. 

“Di wilayah Sumbagut, tepatnya di Batam, ada PT Citra Tubindo yang punya spesialisasi memasok pipa OCTG (Oil Country Tubular Goods), yang (terdiri dari drill pipe, casing dan tubing pipe. Produknya memenuhi standar internasional dan sudah divalidasi korporasi migas dunia seperti Shell, Chevron, Eni, dan BP. Perusahaan ini mampu menembus ekspor ke Uganda dan Timur Tengah,” jelas Erwin.

Di sektor jasa, dia menambahkan, ada perusahaan yang memiliki kemampuan spesifik, seperti PT OSCT yang dapat mengatasi tumpahan minyak lepas pantai. Perusahaan ini telah menangani lebih dari 60 kasus tumpahan minyak dan kimia di Indonesia serta beberapa negara lain. Pekerjanya 100 persen lokal. Sejumlah korporasi besar juga pernah menjadi kliennya, seperti Pertamina, ConocoPhillips, CNOOC, BP, Pelindo, Shell, dan HCML. Kantor pusat di Cikarang, dan punya pangkalan operasi di Malaysia, Thailand, India, dan Australia.

Contoh lainnya adalah PT ALP Petro Industry yang memproduksi pelumas ‘Eni’. Perusahaan ini merupakan unit alih teknologi Eni Petroli S.P.A. dari Italia, yang sekarang 100 persen Perusahaan Milik Dalam Negeri (PMDN). Pekerjanya 100 persen lokal. “Peralihan status dari joint venture menjadi PMDN punya arti besar terhadap pengembangan kapasitas nasional. Ada kepercayaan dari produsen pelumas global terhadap perusahaan lokal,” kata Erwin.

Dalam upaya menciptakan dampak berganda industri hulu migas di wilayah Pamalu tepatnya di Papua Barat, SKK Migas dan KKKS mendorong pengembangan pariwisata yang melibatkan warga lokal.  Program pemberdayaan masyarakat di Kampung Arar, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, bisa dijadikan contoh bagaimana kapasitas nasional di bangun dari level paling bawah. Jika program ini terus berjalan, maka ini menjadi bentuk nyata dampak berganda industri hulu migas terhadap sektor lainnya.

SKK Migas juga mencatat bahwa industri hulu migas banyak memberi manfaat terhadap perkembangan UMKM. Salah satunya UMKM Batik Serumpun Berlian di Jambi. UMKM binaan Pertamina ini berhasil menggerakkan perekonomian warga melalui kerajinan batik. Aktivitas sanggar Batik Serumpun Berlian di Kelurahan Legok, Kota Jambi ini bahkan mengubah wajah kawasan yang dulu dikenal rawan. Wilayah Legok semakin terbuka dan terbiasa kedatangan masyarakat luar. 

Ada lagi UMKM Wasteco yang sukses menggerakkan perekonomian warga sekitar TPA Manggar, Balikpapan, lewat pemanfaatan energi gas methane hasil olahan sampah. Gas methane disalurkan ke lebih dari 215 sambungan rumah tangga, dan dimanfaatkan kelompok ibu-ibu sebagai bahan bakar untuk memasak dan membuat makanan olahan.

(FRI)

Halaman : 1 2 3 4 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement