Jokowi mencatat, banyak perusahaan pelat merah yang masuk kategori sakit, namun terus menerima kucurkan dana segar negara. Langkah proteksi itu justru dinilai mengurangi core value perusahaan hingga membuat perseroan menjadi mandul untuk bersaing di pasar global.
Di lain sisi, Presiden menginginkan agar seluruh BUMN mampu bertransformasi baik secara bisnis, sumber daya manusia (SDM), teknologi, hingga sumber daya lainnya. Langkah itu menjadi bagian daripada proses adaptasi terhadap perubahan tatanan dunia saat ini =
"Dunia sudah kayak gini, revolusi industri 4.0, distribusi teknologi, sudah pandemi, dan saudara-saudara tidak merespon ketidakpastian ini, dengan adaptasi secepat-cepatnya," ungkap dia.
(IND)