Dia juga menambahkan penjualan melalui media sosial Instagram, facebook, dan whatsapp lebih mudah dijangkau oleh pelaku usaha old generation yang dimana cakupan dalam memahami penggunaan media sosial tersebut tidak rumit dan mudah dilakukan.
“Di media sosial kan mereka nanti tinggal registrasi email, nomor telepon, nama akun, lalu tinggal posting-posting produk jualannya dan bisa langsung melakukan interaksi ke customer mereka,” ucapnya.
Sementara, jika pelaku usaha yang tidak familiar menggunakan e-commerce, mereka akan kesulitan dalam mengisi data pendaftaran usaha termasuk saat menjualkan produknya sampai ke tangan customer.
“Seperti verifikasi rekening, update stok barang, upload produk satu persatu, dan lain sebagainya,” jelasnya lagi.
“Kalau pakai e-commerce jadi lebih banyak kerjaannya dibandingkan sosial media yang tools-toolsnya lebih simple. Tapi nanti, ketika mereka sudah mulai nyaman dengan mengadopsi tools-tools baik itu yang ada di sosial media ataupun e-commerce, itu kembali lagi ke pelaku usahanya,” tandasnya. (TYO)