"Memang tahun ini ada pergantian pemimpin daerah banyak, bisa jadi ini ada perlambatan karena ada pergantian kepemimpinan juga karena ada kebijakan pencadangan yang kita keluarkan lewat Inpres No.1/2025 tapi salur TKD-nya lebih tinggi," tutur dia.
Suahasil pun meminta pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi belanja di sisa tiga bulan terakhir tahun ini. Pasalnya, dana pemerintah daerah yang masih mengendap di perbankan cukup besar, mencapai Rp233,11 triliun per Agustus 2025, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp192,57 triliun.
"Transfernya kalau kita lihat tetap tinggi tapi belanjanya lambat sehingga dana Pemda di perbankan meningkat per Agustus Rp233,11 triliun," kata Suahasil.
(DESI ANGRIANI)