IDXChannel - Perubahan Singapura terlihat begitu drastis dalam pembangunan yang dilakukan pada periode 50 tahun terakhir. Wilayah jajahan Inggris yang asalnya kumuh ini menjelma menjadi negara yang bersih, aman, dan nyaman untuk ditinggali.
Konsep gambaran bagaimana Singapura berbenah terlihat jelas di Singapura City Galeri The Urban Redevelopment Authority (URA) Center yang beralamat di Maxwell Road Nomor 45. Di tempat ini bisa dilihat bagaimana Singapura menggeliat menjadi negara maju dan menjadi tempat investasi yang menjanjikan.
URA adalah otoritas perencanaan kota nasional Singapura. Mengadopsi pendekatan perencanaan jangka panjang dan komprehensif untuk merumuskan rencana strategis seperti rencana konsep dan rencana induk untuk memandu pembangunan fisik Singapura secara berkelanjutan.
Rencana dan kebijakan URA difokuskan pada pencapaian lingkungan hidup yang berkualitas untuk Singapura. Hal tersebut berhasil mewujudkan Singapura menjadi salah satu kota paling layak huni di Asia karena pembangunannya inovatif, futuristik, dan berwawasan ramah lingkungan.
Salah seorang tour guide dari Society of Tour Guides yang mendapatkan lisensi dari URA, Jean Wang menerangkan, negara Singapura memiliki luas lahan yang kecil. Sehingga konsep pembangunan dibuat secermat mungkin dengan tetap berpatokan pada long term plan.
"Pembangunan yang dibuat harus berawasan ke depan, bukan hanya dinikmati oleh manusia sekarang, tapi juga anak, cucu, dan generasi yang akan hidup tanpa kita bisa melihat dan mengetahui siapa mereka," ucapnya saat memandu perwakilan jurnalis asal Indonesia bersama APRW Asia, Selasa (20/9/2022).
Di tempat ini digambarkan bagaimana Singapura bermetamorfosis mengubah wajahnya sejak sebelum tahun 50-an, 60-an, 70-an, 80-an, 90-an, hingga 2000-an. Perkembangan itu terlihat sangat jelas dari bangunan awal sampai bangunan terbaru, termasuk juga lahan reklamasi baru dan kini sudah dibangun.
Perubahan Singapura tidak lepas dari sosok dan tangan dingin Lee Kuan Yew. Di masa kepemimpinamnya sebagai perdana menteri selama 31 tahun dari 1959 sampai 1990, telah berhasil menanamkan pondasi cikal bakal Singapura seperti saat ini. Ide-ide briliannya dalam pembangunan, ekonomi, politik, sosial, hinga lingkungan membuat Singapura jadi negara maju.
"Perdana Menteri Lee Kuan Yew pernah meminta rakyat untuk menanam pohon. Dia bilang, hal itu harus dilakukan di bulan Juni karena bertepatan musim hujan, jadi pengadaan airnya tidak susah, bisa dari air hujan. Saya rasa itu ide yang brilian," ujar Jean.
URA juga dilengkapi dengan landmark Singapura dalam ukuran kecil yang menampilkan pembangunan saat ini dan impian-impian yang akan direalisasikan di masa akan datang. Landmark tersebut dinamis akan menyesuaikan dengan pembangunan di kondisi nyata, apa yang dibangun dan yang berubah.
"Developer hunian juga harus melaporkan ke tim URA apa yang akan mereka bangun, konsepnya seperti apa, dan bangunannya bagaimana," pungkasnya. (NIA)