Kemudian yang kedua, saat industri yang sulit untuk di dekarbonisasi dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi terbarukan yang terputus-putus, Clean Hydrogen adalah salah satu jawaban untuk ini.
"Lagi-lagi masih banyak pengembangan, jadi bagi kami, untuk Pertamina, kami ingin menangkap peluang ini karena kami sebagai pemasok energi utama negara ingin menjadi pemain kunci disini, jadi kami ingin menangkap di setidaknya 80% dari value chain pada Clean Hydrogen," jelas Dannif.
Sehingga, menurut Dannif masih banyak potensi dari hulu, utama dan hilir yang masih bisa dilihat untuk Indonesia. Meski masih banyak kebijakan dan insentif yang dibutuhkan, tetapi ada permintaan yang luar biasa. (NIA)