IDXChannel - Direktur Utama PT Transjakarta, Mochammad Yana Aditya menuturkan, pada 2030 armada bus yang akan digunakan seluruhnya bertenaga listrik.
Hal ini dilakukan, untuk mendukung rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hendak mencapai zero emission atau udara bebas emisi karbon.
Yana mengungkapkan saat ini Transjakarta sedang mempersiapkan unit bus listrik beserta infrastrukturnya di ibu kota. Pemenuhan persiapan kebutuhan bus listrik tersebut, dikerjakan secara bertahap.
"Kalau rencana kerja kami 10.040 unit kendaraan sampai 2030," ujar Yana kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).
Terkait infrastruktur, jajarannya tengah mempersiapkan stasiun pengisian ulang daya baterai di Cawang, Jakarta Timur.
"Ada beberapa tempat charging station yang sedang disiapkan, sambil mengikuti jumlah bus yang ada," ujar Yana.
Sementara itu, Salah satu penumpang transjakarta, Dede (38) mengaku mendukung terobosan Transjakarta dengan Bus listriknya. Akan tetapi ia mengaku khawatir karena situasi lalu lintas Ibu Kota yang berlangganan dengan kemacetan.
"Saya mendukung sih, pastinya kan listrik itu lebih ramah lingkungan. Tapi perlu dievaluasi juga ya nanti, karena kan Jakarta itu macet, nanti kalau tiba-tiba listrik nya habis kan masalah juga ya," ujar Dede kepada wartawan.
Selain itu, Audrey (18) mahasiswi yang berlangganan menaiki bus Transjakarta untuk menuju kampusnya mengaku senang dengan adanya bus listrik. Menurutnya, terobosan ini mendukung pencegahan pemanasan global dan pelestarian lingkungan.
"Kalau soal naik bus listrik sih saya sebagai generasi muda mendukung yaa, karena kalau bus biasa kan pake bensin, kalau diganti dengan listrik kan mengurangi polusi udara," kata Audrey.
Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kembali melakukan ujicoba bus listrik dari tiga merek terbaru yakni Zhongtong, Skywell dan Golden Dragon. Adapun ketiga bus tersebut diujicobakan di jalur Non Bus Rapid Transit (BRT) pada rute Kampung Melayu - Tanah Abang (5F) melalui Tebet yang belum pernah dilintasi bus listrik sebelumnya.
Sebagai informasi, bus listrik yang sudah dioperasikan sebelumnya dilengkapi baterai kapasitas 324 kWh dan jangkauan maksimal 250 km per hari, sedangkan konsumsi daya maksimumnya 1,3 kWh per km. Bus ini juga punya pengisian daya model DC plug in.
Pengisian daya disebut dapat dilakukan overnight charging atau pengisian daya pada malam hari di depo setelah operasi selesai. Menurut Transjakarta durasi pengisian daya bus ini sekitar 1,5-2 jam.
(SAN)