“Disamping kita mensukseskan vaksinasi primer dan kemudian mempersiapkan orang-orang yang sudah 6 bulan vaksin primernya untuk ke booster,” katanya.
Kemudian, kata Alex, pelacakan kasus juga harus ditingkatkan. “Demikian juga untuk sekolah-sekolah kita ketahui bahwa tatap muka sudah dimulai, tetapi aktif case finding juga harus ditingkatkan.”
“Bilamana dalam aktif case finding banyak kasus positif dan sesuai dengan persentase positivity-nya misalnya sudah di atas 5%, maka ini harus dianjurkan untuk dilakukan isolasi. Jadi ini harus dikejar. Jadi termasuk anak sekolah, vaksinasi remaja, vaksinasi lansia dan juga mengejar dan membatasi mobilitas,” tegasnya.
Selain itu, Alex mengatakan sesuai dengan himbauan dari Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan bahwa harus dipertimbangkan work from home bagi kantor-kantor non esensial.
“Kemudian juga sebagai himbauan yang disampaikan oleh Bapak Menko, bahwa juga dipertimbangkan juga bagi kantor-kantor non essensial untuk melaksanakan work from home. Jadi ini juga salah satu yang harus kita antisipasi, karena banyak pegawai-pegawai ataupun karyawan yang datang ke kantor itu menggunakan transportasi publik, misalnya dengan KRL dengan Busway dan dengan kendaraan lainnya. Di samping juga memang untuk mencegah kerumunan,” katanya.