Hal ini didasari beberapa faktor seperti rasio densitas menara terhadap penduduk yang masih sangat rendah dan penetrasi 5G yang akan mencapai 27% pada tahun 2025 akan mendorong penguatan kebutuhan jaringan fiber optik.
“Kami juga melihat potensi pertumbuhan yang tinggi akan datang dari para operator selular seiring kebutuhan ekspansi mereka ke luar
Pulau Jawa,” jelas Teddy.
Menurut Teddy, selama tahun lalu Mitratel berhasil menerima pesanan jaringan fiber optik sepanjang 25 ribu Km atau setara 30% dari total fiber rollout MNO.
Dengan tambahan akuisisi 6 ribu KM jaringan FO, saat ini Mitratel telah memiliki aset jaringan fiber optik sepanjang 16.641 Km dan akan terus dibangun dan diperluas.
Strategi 2023 Untuk tahun ini, Teddy memaparkan, fokus utama adalah monetisasi aset menara untuk menambah tenant yang terus dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan bisnis yang tinggi di atas rata-rata industri.