Nilai tambah pertanian menyusut 12,7 persen year-on-year, menyusul penurunan 5,5 persen pada kuartal sebelumnya. Sebaliknya, pertumbuhan non-pertanian mencapai 5,6 persen.
Nilai tambah industri naik 6,5 persen, dididorong produksi barang berteknologi tinggi.
Pertumbuhan yang kuat di sektor konstruksi juga berlanjut, didukung oleh upaya rekonstruksi di daerah-daerah yang dilanda gempa bumi. (Wahyu Dwi Anggoro)