Dalam kesempatan itu, ia menegaskan kebijakan tarif ini dimaksudkan untuk melindungi lapangan kerja di sektor baja dalam negeri.
Langkah Trump ini juga memicu kecaman dari mitra dagang lainnya, termasuk Kanada dan Australia. Kamar Dagang Kanada menyebut kebijakan tersebut bertentangan dengan semangat kerja sama ekonomi regional.
“Ini merusak rantai pasok baja dan aluminium yang efisien dan saling menguntungkan,” ujar Presiden Kamar Dagang Kanada, Candace Laing.
Serikat Pekerja Baja Kanada pun menyebut kebijakan ini sebagai "serangan langsung terhadap industri dan pekerja Kanada".
Sedianya, AS tercatat sebagai pengimpor baja terbesar dunia di luar Uni Eropa, dengan volume mencapai 26,2 juta ton pada 2024, menurut Departemen Perdagangan AS.
(Febrina Ratna Iskana)