IDXChannel - Upaya negara-negara anggota G20 untuk dapat mengatasi tantangan pembangunan di negara berkembang harus bisa diterjemahkan dalam bentuk aksi konkret yang dapat mendorong pemulihan yang lebih kuat.
Saat ini, masih banyak negara terutama negara berkembang, yang masih berkutat dengan berbagai tantangan yang menghambat kemampuan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), yang akan mencapai akhir di 2030.
“Negara berkembang masih kekurangan US$1,2 miliar per tahun, hanya untuk memenuhi jurang proteksi sosial dan 60 persen negara berkembang berisiko tinggi terkait utang. Tantangan ini meningkatkan biaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dan menyebabkan peralihan dana dari pencapaian TPB/SDGs,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, dalam keterangan resminya, Kamis (11/8/2022).
Menurut Suharso, ada langkah yang dapat dilakukan untuk mendorong pemulihan yang lebih kuat dan ketahanan ekonomi. Langkah pertama adalah kebijakan untuk meningkatkan ketahanan sosial, seperti usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang di banyak negara berkembang, mendominasi kontribusi sekitar 70 persen lapangan kerja, hingga kebijakan perlindungan sosial adaptif yang bisa menyediakan jalan bagi ketahanan rumah tangga.
Kemudian langkah kedua adalah pertumbuhan berkelanjutan dengan meraih ekonomi hijau dan ekonomi biru melalui pembangunan rendah karbon yang berketahanan iklim. Sedangkan yang terakhir yaitu negara G20 harus menyadari bahwa tidak ada negara yang bisa sendiri dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19.