“Jadi Akan melambat kalau ada diantrean, karena kita memberlakukan one way, banyak yang testimoni ke saya ini ke Jakarta Semarang hanya 5-6 jam jadi cepet berati ini lebih maksimal,” urainya.
Meski begitu, pembahasan terkait tol ini di tahun 2023 akan terus dilakukan evaluasi karena saat ini masyarakat telah banyak menggunakan kendaraan yang melintas di jalan tol dibanding jalur non tol.
“Di tahun 2022 yang jd perhatian fokusnya ke jalan tol dri Jakarta Cikampek Cirebon. Jangan sampai yang dulu di Brexit terjadi. Penanganan kita makanya kemarin di awal rapat dengan korlantas membuat test apa yang mau dilakukan dan akhirnya kami berani melakukan rekayasa lalin. One way pada 2022 kita sudah ada referensi SKB. Yang utama kelancaran di jalan tol,” tandasnya. (TSA)