"Jadi kita sudah membayar lebih triliunan rupiah di periode kami melakukan restrukturisasi dan transformasi. Jadi utang kuta sudah berkurang Rp3,3 triliun dibandingkan saat awal restrukturisasi," kata dia.
Adapun pengurangan tersebut termasuk pembayaran utang kepada sejumlah kreditur sebesar USD217 juta. Nilai ini tidak termasuk bunga. Kemudian, utang investasi Hot Strip Mill II (HSM) yang saat ini posisinya sudah terbayar kurang lebih USD15 juta.
Silmy pun optimis utang perusahaan akan terus berkurang seiring dengan program transformasi yang tengah dilakukan. Di lain sisi, permintaan baja di pasar hingga kondisi iklim usaha yang semakin baik akam mendorong kinerja KRAS lebih baik ke depannya.
"Apakah bisa tumbuh? Sangat bisa, optimismenya karena demand akan semakin meningkat dan ketika aturan main semakin baik dan iklim usaha semakin baik, Insyaallah Krakatau Steel pun semakin baik," ucapnya. (RAMA)