IDXChannel - BUMN pengolahan baja, PT Krakatau Steel (KRAS) Tbk kini memiliki utang tersisa sebesar USD1,9 miliar atau sekitar Rp27,1 trilun. Utang tersebut berasal dari sejumlah bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)
hingga swasta nasional dan asing.
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim menyebut 60 persen utang KRAS berasal dari perbankan BUMN. Sementara 40 persen lainnya beeasal dari bank swasta nasional hingga bank asing.
"Komponen utang kami saat ini sekitar USD1,9 miliar, di mana, yang utamanya adalah di Himbara dan juga ada 4 bank lain. Himbara itu ada di 60 persen, sisanya di bank asing, bank swasta nasional, sehingga totalnya USD 1,9 miliar," ungkap Silmy saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (11/4/2022).
Silmy mengaku jumlah tersebut cukup memberatkan perusahaan, bila pada tahun ini tidak ditekan atau dikurangi jumlahnya. Karena itu, manajemen menargetkan pada tahun ini nominal utag akan dikurangi hingga tersisa USD1 miliar saja.
Saat ini, utang KRAS sudah berkurang Rp3,3 triliun. Pengurangan kewajiban perusahaan ini merupakan hasil restrukturisasi utang sejak 2019-2020 sebesar USD2,3 miliar atau setara Rp35 triliun.