Pada periode ini, metode eksplorasi yang digunakan yakni metode pengeboran core drilling HQ-3 untuk program pengeboran peningkatan level sumber daya pada jarak 200 meter dan 100 meter di Bukit Lemo-lemo, Lemo-lemo Central dan di Bukit Loeha (Blok Sorowako Outer Area).
Perseroan juga melakukan program pengeboran untuk menunjang kegiatan penambangan dengan jarak 50 meter dan 25 meter yang dilakukan di Bukit Konde Central (Blok Barat Sorowako).
“Serta survei geofisika dengan menggunakan metode geolistrik yang dilakukan di Bukit Petea B2 (Blok Petea),” lanjut Filia.
Terakhir, biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan eksplorasi pada September 2023 sebesar USD698.349 atau setara Rp10,96 miliar. Perseroan menggunakan tiga metode eksplorasi yakni, pengeboran untuk menunjang kegiatan penambangan dengan jarak 50 meter dan 25 meter di Bukit Konde Central dan Konde South (Blok Barat Sorowako).
Kemudian, pengeboran core drilling HQ-3 untuk program pengeboran yang bertujuan untuk peningkatan level sumber daya pada jarak 100 meter dan 50 meter yang dilakukan di area Lalombundi dan Tetenggala (Blok 1 Pomalaa), serta di area Blok 5 Pomalaa. Serta, survei geofisika dengan menggunakan metode geolistrik (ERT) yang dilakukan di Bukit Petea B2C2 (Blok Petea).
(YNA)