Namun, para peneliti memperingatkan bahwa penelitian tersebut hanya memiliki ukuran sampel kecil orang yang terinfeksi varian Afrika Selatan dikarenakan kelangkaannya di Israel.
Mereka juga mengatakan bahwa penelitian tersebut bukan bermaksud untuk menyimpulkan keefektifan vaksin secara keseluruhan terhadap varian apa pun. Dikarenakan hanya melihat orang yang sudah dites positif Covid-19, bukan pada tingkat infeksi secara keseluruhan.
Perusahaan menyatakan bahwa pada 1 April vaksin mereka sekitar 91% efektif untuk mencegah Covid-19, mengutip data uji coba terbaru yang menyertakan peserta yang diinokulasi hingga enam bulan.
Terkait varian Afrika Selatan, mereka mengatakan bahwa di antara 800 relawan studi di Afrika Selatan, dimana saat B.1.351 tersebar luas, ada sembilan kasus Covid-19 yang semuanya terjadi di antara peserta yang mendapat plasebo. Dari sembilan kasus tersebut, enam diantaranya terinfeksi varian Afrika Selatan.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Pfizer / BioNTech kurang ampuh terhadap varian B.1.351 dibandingkan dengan varian lain virus corona.