IDXChannel - Vietnam berencana memotong kuota ekspor berasnya menjadi 4 juta ton per tahun pada tahun 2030. Pemerintah Vietnam dalam sebuah dokumen merinci angka itu pun turun dari kuota ekspor beras di tahun lalu yang mencapai 7,1 juta ton.
Vietnam yang merupakan negara pengekspor beras terbesar ketiga di dunia melakukan pengurangan ekspor untuk menjaga ketahanan pangan.
“Pengurangan ekspor dilakukan untuk meningkatkan ekspor beras berkualitas tinggi, memastikan ketahanan pangan dalam negeri, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim," tulis dokumen Pemerintah Vietnam tertanggal 26 Mei, dikutip Reuters, Senin (29/5/2023).
Nantinya, pengurangan ekspor akan berpengaruh terhadap pendapatan ekspor beras yang akan turun menjadi USD 2,62 miliar per tahun pada tahun 2030, angka tersebut turun dari USD 3,45 miliar pada tahun 2022.
Pada tahun 2025, 60% dari ekspor beras Vietnam akan dikirim ke pasar Asia, 22% ke Afrika, 7% ke Amerika Serikat, 4% ke Timur Tengah dan 3% ke Eropa. Sehingga pada tahun 2030, ekspor beras Vietnam ke pasar Asia akan mencapai 55% sementara Eropa 5%.
Vietnam disebut harus mempersiapkan diri dalam menjaga ketahanan pangan melalui pembatasan kuota ekspor. Hal ini terjadi imbas penyusutan lahan akibat perubahan iklim yang memang sedang terjadi di Vietnam.
Hal itu diakui oleh pengusaha beras yang mengatakan area pertanian semakin berkurang dan banyak petani yang mengalihkan lahannya untuk tanaman lain dan memelihara udang.
"Lahan pertanian padi Vietnam menyusut karena perubahan iklim dan beberapa petani beralih ke menanam tanaman lain dan memelihara udang, strateginya tampaknya terlalu agresif," ujar seorang pengusaha beras yang berbasis di Kota Ho Chi Minh, dilansir Reuters.
Petani padi di Delta Mekong misalnya, mengubah sebagian ladang mereka menjadi pertanian buah, seperti mangga, jeruk bali, nangka, dan durian, tetapi sebagian besar tetap bergantung pada beras.
Berdasarkan data Bea dan Cukai Pemerintah Vietnam, ekspor beras dari Vietnam dalam empat bulan pertama tahun ini naik 40,7% dari tahun sebelumnya menjadi 2,9 juta ton.
Vietnam pun akan mendiversifikasi pasar ekspor berasnya untuk mengurangi ketergantungannya pada negara mana pun. Seperti diketahui, Filipina telah lama menjadi pembeli beras terbesar Vietnam, berkontribusi terhadap 45% dari pengirimannya tahun lalu.
Sebagai informasi, Vietnam merupakan negara impor beras ketiga terbesar Indonesia, setelah India dan Thailand. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, 81.828 ton dari 429.207 ton beras Indonesia berasal dari Vietnam.
(SLF)