Sebagai tindakan darurat, pihaknya meminta tempat karantina lain yang diperuntukkan bagi penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Namun, hal tersebut pun tidak bisa dilakukan secara cepat karena butuh waktu untuk menyiapkan logistik.
"Waktu itu alasannya logistiknya belum. Jam 13.00 WIB itu kami kirim semuanya bisa terurai sedikit demi sedikit sampai pada hari Minggu (20/12/2021) itu sudah clear," ujar Agus.
Selain itu, penumpang dari luar negeri pada saat itu didominasi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI). Adapun untuk penumpang lain seperti turis tidak bisa mendapatkan karantina di Wisma Atlet melainkan di hotel yang telah ditetapkan.
"Yang bisa karantina di Wisma Atlet itu, pertama PMI (Pekerja Migran Indonesia), kedua pelajar Indonesia yang dapat beasiswa di luar negeri dan lain sebagainya. Yang ketiga itu ASN atau PNS yang diberi surat dinas dari pemerintah," pungkasnya.
(IND)