"Volume jalan tol itu tergantung bukan hanya pada minat orang melakukan perjalanan, tetapi pada policy pemerintah, kita melihat mulai April hingga Juli 2020 terjadi penurunan yang cukup drastis," sambungnya.
Sehingga menurut Danang Industri jalan tol merupakan industri yang resilience atau memiliki kemampuan untuk bangkit yang cukup kuat, meski sempat terhambat pandemi.
"Jadi bisa kita katakan bahwa industri ini adalah yang recilion, atau bisa kira katakan industri yang bandel, begitu kebijakan diberikan maka dia akan kembali ke level yang normal," kata Danang.
Adapun hingga saat ini, Danang menambahkan setidaknya total panjang jalan tol yang tercatat hingga akhir 2021 adalah sepanjang 2.457 Km. Sedangkan panjang lajur tol hingga akhir 2021 bertambah menjadi 11.140 km. (FRI)