Saham Kesehatan Melonjak
Tingginya kasus DBD tampaknya menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan harga sejumlah saham emiten kesehatan pada perdagangan Rabu (27/3/2024).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang penutupan perdagangan sesi I pukul 11.50 WIB, saham emiten peralatan dan perlengkapan medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melambung 15,09 persen ke Rp610 per saham, rebound dari koreksi 2 hari sebelumnya.
Saham farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga melesat, yakni 10,99 persen ke Rp1.010 per saham. Saham PYFA dan PEHA juga terapresiasi masing-masing sebesar 10,83 persen dan 5,45 persen.
Dalam respons terhadap pertanyaan bursa atas volatilitas harga saham, Selasa (26/3), manajemen IRRA menjelaskan, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana tercantum dalam peraturan tersebut.
“Tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik,” jelas manajemen.
Lebih lanjut, pihak IRRA menyebut, belum ada rencana tindakan aksi korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di BEI dalam 3 bulan mendatang. (ADF)