Bhima mengaku aplikasi peduli lindungi memakan baterai dan data yang tinggi Kalau dijadikan ewallet misalnya, sehingga akan menjadi boros pemakaian baterainya.
“Kedua, pemerintah kan sudah punya Link Aja, kenapa perlu buat lagi? Sebaiknya perbaikan dilakukan pada Link Aja ketimbang memaksa Peduli Lindungi jadi aplikasi pembayaran digital,” tambahnya.
Ketiga, aplikasi pembayaran digital bisa diminati ketika terintegrasi dengan transaksi ekonomi, seperti e-commerce atau transportasi online. Peduli lindungi tidak punya integrasi dengan layanan ekonomi lain, maka akan sulit dijadikan e-wallet.
“Tidak bisa berdiri sendiri, harus ada ekosistem nya. Keempat, keamanan data pengguna Peduli Lindungi yang existing harus benar-benar dijaga. Karena setiap ada kerjasama dengan pihak ketiga, baik dengan bank atau merchant maka risiko kebocoran data bisa semakin besar,” paparnya.
Menurut dia, untuk pembayaran harus kerjasama dengan bank untuk top up atau kerjasama dengan e-commerce, itu harus dijaga pemanfaatan data pribadi dari pihak ketiga.