"Kami masih nunggu jawaban yang kemungkinan minggu depan ada hasilnya. Kalau dibolehkan buka, kami siap karena sarana prokes lengkap, karyawan sudah divaksin 100%, serta telah mengantongi sertifikat CHSE," sebutnya.
Sejauh ini, kata Iwan, tempat wisatanya yang baru beroperasi setahun sangat merasakan imbas pandemi COVID-19. Pasalnya saat dilaunching saat itu sudah pandemi namun belum banyak kasus yang muncul. Akan tetapi beberapa bulan setelah itu harus tutup total dan mencoba bertahan karena harus mengurus sekitar 531 binatang dari 89 jenis.
"Ya kita bertahan di tengah pandemi, karena untuk makan satwa per bulan saja membutuhkan biaya Rp150 juta. Kini setelah setahun berlalu, berharap pandemi segera berlalu dan aktivitas wisata normal lagi," harapnya.
Salah satu wisatawan asal Bandung Nabila Zalma (18) mengaku selama PPKM Level 3 baru kali ini datang ke objek wisata yang ada di Lembang. Keberanian itu karena sudah ada tren penurunan kasus COVID-19. "Liburan ke Lembang baru kali ini sejak awal PPKM karena takut. Tapi pastinya kita selalu jaga prokes dan sudah divaksinasi," imbuhnya.
(IND)