IDXChannel - Wakil Menteri (Wamen) ESDM Yuliot meresmikan 14 penyalur BBM Satu Harga di klaster Maluku dan Papua.
Jumlah tersebut merupakan bagian dari 40 penyalur yang terbangun pada tahap ke-1 2024 di seluruh Indonesia.
Yuliot mengatakan kebijakan BBM Satu Harga merupakan perwujudan dari sila kelima dari Pancasila yang harus terus dilanjutkan agar tidak terjadi ketimpangan dan ketidakadilan.
"Peresmian penyalur BBM Satu Harga ini merupakan keberpihakan pemerintah dan juga afirmasi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan kesejahteraan yang merata untuk seluruh masyarakat yang ada di seluruh pelosok daerah," tutur Yuliot dalam sambutannya di Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).
Yuliot menilai kebijakan BBM Satu Harga ini akan menghilangkan disparitas harga antardaerah dan menimbulkan keadilan sehingga meminimalisir konflik yang membahayakan keutuhan bangsa dan negara.
"Kalau ada perbedaan perlakuan antara satu daerah dengan daerah lain akan menimbulkan suatu rasa ketidakadilan. Rasa ketidakadilan ini akan menimbulkan suatu konflik yang mungkin juga akan terjadi sesuatu yang membahayakan terhadap keutuhan bangsa dan ketidakadilan. Ini akan bisa dimanfatkan oleh pihak-pihak tertentu. Tentu dengan kebijakan BBM Satu Harga ini adalah meminimalkan bagaimana terjadinya ketimpangan sosial antardaerah," tutur Yuliot.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menekankan pihaknya akan terus mengawal program BBM Satu Harga karena merupakan program penting yang memberikan dampak besar bagi masyarakat di pelosok negeri.
"Kebijakan BBM Satu Harga yang berkelanjutan, merata dan terintegrasi ini perlu terus didorong agar dapat memenuhi pelayanan dasar, menopang kegiatan ekonomi dan pertumbuhan bangsa yang berkualitas dalam rangka menyongsong visi Indonesia Emas ke depan," terang Erika.