Pipa distribusinya dirancang mencapai 5,7 km yang menyambungkan 44.503 sambungan rumah di Kabupaten Bandung (Kec. Dayeuhkolot, Kec. Bojongsoang, Kec. Baleendah, Kec. Ciparay, Kec. Majalaya, Kec. Solokan Jeruk, Kec. Rancaekek, Kec. Cikanjung) dan Kota Bandung (Kec. Buah Batu, Kec. Rancasari, Kec. Gedebage, Kec. Cibiru). Sumber airnya berasal dari Intake Kertasari (500 liter/detik) dan uprating IPA Cikoneng (600 liter/detik).
Wamen Diana mengatakan salah satu indikator utama pada RPJMN 2025-2029 yaitu tercapainya akses air minum aman untuk 34,15 persen rumah tangga dan cakupan layanan air minum jaringan perpipaan sebesar 38,07 persen. Namun cakupan jaringan perpipaan sekarang masih 19,76 persen, artinya masih ada gap sebesar 18,31 persen.
"Untuk mencapai target tersebut tentunya membutuhkan dana yang besar. Sehingga PDAM harus mulai menerapkan alternatif pembiayaan selain APBN atau APBD seperti skema Business to Business (B to B)," tambahnya.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Raharja Teddy Setiabudi menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian PU yang telah memberikan pendampingan teknis mulai dari tahap persiapan, perencanaan, hingga pelaksanaan pengembangan SPAM ini.
"Kami yakin keberhasilan pengembangan SPAM Bandung Timur ini tidak hanya meningkatkan cakupan layanan air minum, tetapi juga menjadi model kolaborasi yang efektif pembangunan infrastruktur dasar di Indonesia," tambahnya.
(Febrina Ratna Iskana)