sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamendag Sebut Penyelesaian RI-EU CEPA Prioritas Pemerintah Indonesia

Economics editor Suparjo Ramalan
17/04/2025 14:20 WIB
Indonesia menghargai dukungan parlemen Eropa terhadap proses perundingan Indonesia-EU CEPA
Wamendag Sebut Penyelesaian RI-EU CEPA Prioritas Pemerintah Indonesia (FOTO:MNC Media)
Wamendag Sebut Penyelesaian RI-EU CEPA Prioritas Pemerintah Indonesia (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyampaikan penyelesaian perundingan Indonesia-European Union (EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) merupakan prioritas pemerintah Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan ketika menerima delegasi Committee on International Trade (INTA) dari Parlemen Uni Eropa (UE) Rabu (16/4/2025). 

Parlemen UE, dapat memahami perbedaan tingkat ekonomi dan mendorong EU agar menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis untuk mencapai penyelesaian perundingan pada 2025. 

"Indonesia menghargai dukungan parlemen Eropa terhadap proses perundingan Indonesia-EU CEPA,” ujar Roro ditulis Kamis (17/4/2024).

Pemerintah yakin bahwa penyelesaian Indonesia-EU CEPA akan meningkatkan kepercayaan pasar bagi kedua pihak. Indonesia berharap UE akan memiliki pendekatan yang sama, mengingat perdagangan global saat ini masih bergejolak. 

Intensifikasi pasar bebas merupakan hal yang penting, namun harus dengan mempertimbangkan tingkat  perkembangan ekonomi yang berbeda di antara para mitra," paparnya.

Dia mencatat, fleksibilitas dan pendekatan pragmatis yang sama dari pihak UE sangat penting untuk menyelesaikan negosiasi. Penyelesaian Indonesia-EU CEPA diharapkan segera diimplementasikan 

Sementara itu, Bernd Lange selaku Ketua Komite INTA sepakat mengenai pentingnya penyelesaian perundingan CEPA dalam waktu dekat dan akan mendorong tim runding agar dapat melakukan akselerasi perundingan dengan target penyelesaian segera. 

Neraca perdagangan Indonesia dan UE pada 2024 mencatatkan nilai surplus bagi Indonesia USD4,5 miliar. Ekspor Indonesia ke UE mencatatkan nilai USD17,3 miliar dengan tren positif 4,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Impor Indonesia dari UE USD12,8 miliar dengan tren penurunan 9,12 persen. Ekspor utama Indonesia ke UE meliputi minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga dan konsentratnya, asam lemak monokarboksilat industri, alas kaki, serta bungkil dan residu padat.

Adapun impor Indonesia dari UE meliputi obat-obatan, mesin pembuat pulp dari bahan selulosa, kendaraan bermotor, serta mesin dan peralatan mekanik.

Pada 2023, UE adalah sumber investasi langsung (foreign direct investment/FDI) ke-9 Indonesia. Investasi UE di Indonesia pada 2024 membukukan nilai USD1,1 miliar yang terlaksana dalam lebih dari 11.000 proyek. 

Nilai FDI ini menurun 52,4 persen dibandingkan pada 2023 yang senilai USD 2,32 miliar. Sementara pada periode 2020 - 2024, nilainya mencapai USD 9,9 miliar dengan lebih dari 37.000 proyek

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement