Pada tahap awal, Danantara mengonsolidasikan 7 BUMN mencakup PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Dengan pendekatan ini, Wamenkeu berharap dapat menciptakan keseimbangan antara penggunaan dana publik melalui APBN dan optimalisasi aset BUMN dari Danantara.
“Ini akan menjadi dua tangan negara yang bekerja sama. Satu adalah dari pembayar pajak, pembayar penerimaan negara. Satu lagi adalah BUMN yang sekarang dikonsolidasikan lewat Danantara, yang juga harus bekerja secara efisien,” kata dia.
Suahasil menyebut hal ini sebagai ‘desain besar’ yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi apabila dikelola dengan optimal.
“Ini desain besar, yang kalau kita lakukan dengan baik, dengan betul, akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat untuk Indonesia ke depan,” tuturnya.
Sebelumnya, CEO Danantara yang juga Menteri Investasi / BKPM Rosan Roeslani memastikan Danantara akan menjalankan peran untuk mengoptimalisasi aset-aset BUMN. Pihaknya juga bakal berinvestasi di banyak sektor yang mempunyai dampak positif yang berkelanjutan dan berkesimbungan ke depan.
(Febrina Ratna Iskana)