Suparjo Ramalan
IDXChannel - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mendorong BUMN menjadi pusat benih padi terbesar di Indonesia. Sebab, pemilihan benih merupakan bagian dari strategis keberhasilan budidaya pertanian.
Menurutnya, benih berkualitas tinggi jadi kunci utama untuk mendapatkan hasil panen yang optimal guna mewujudkan swasembada pangan nasional. Sehingga Kementerian Pertanian (kementan) membentuk Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) untuk melakukan pengelolaan produksi benih atau bibit terstandar.
“Dalam hal ini, BSIP memainkan peran penting untuk memastikan bahwa benih yang digunakan dalam program-program pemerintah memenuhi standar kualitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan hasil produksi,” ujar Sudaryono dalam keterangan tertulis, Minggu (22/9/2024).
Dia menambahkan, perhatian khusus harus diberikan pada proses seleksi dan pengelolaan benih, dengan melibatkan lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi di bidang ini, seperti BSIP Kementan dan BUMN di bidang produksi benih, PT Sang Hyang Seri (SHS)
Sang Hyang Seri yang merupakan anggota BUMN Holding Pangan ID Food, berencana menjadikan Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sebagai pusat perbenihan terbesar di Indonesia.
Dengan total lahan 3.156 hektare yang dikelola melalui kemitraan dengan petani, SHS memiliki 42 pabrik benih padi yang mampu memproduksi 136.000 ton benih padi per tahun.
Meskipun ini mencakup hampir setengah dari kebutuhan nasional yang mencapai 300.000 ton untuk 12 juta hektare sawah, perusahaan milik negara tersebut juga mengelola laboratorium gene bank dengan lebih dari 1.500 varietas dan galur padi.
“Sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder, termasuk dengan BUMN Pangan, merupakan kunci untuk mencapai swasembada pangan nasional,” tuturnya.
