sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamentan Luncurkan Food Estate Mini di Deliserdang

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
11/08/2024 23:41 WIB
Food estate mini seluas 10 hektare tersebut diinisiasi oleh organisasi Tani Merdeka Indonesia (TMI).
Wamentan Luncurkan Food Estate Mini di Deliserdang (foto: MNC media)
Wamentan Luncurkan Food Estate Mini di Deliserdang (foto: MNC media)

IDXChannel - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menghadiri peluncuran Food Estate Mini, di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang, Sumatra Utara, Minggu (11/8/2024).

Food estate mini seluas 10 hektare tersebut diinisiasi oleh organisasi Tani Merdeka Indonesia (TMI).

Food estate mini ini merupakan bagian dari total 58 hektare lahan milik masyarakat yang selama ini menganggur dan akan dijadikan sebagai areal tanam produktif oleh para petani anggota TMI di Sumatra Utara.

Hadir pada peluncuran itu, Pj Gubernur Sumatra Utara Agus Fatoni, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ali Jamil, Pj Bupati Deliserdang Wiriya Al Rahman, Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia (TMI) Don Muzakir dan Ketua TMI Sumatra Utara, M Husni.

Sudaryono berharap, konsep food estate mini ini dapat diduplikasi di daerah-daerah lainnya di Sumatra Utara, dalam rangka penambahan areal tanam pertanian. Khususnya untuk komoditi beras, jagung, cabai dan bawang merah.

"Saat ini sudah ready (siap) untuk dijadikan percontohan sentra produksi pertanian. Dengan cara begini, diharapkan ini dapat diduplikasi di kabupaten-kabupaten lain," ujar Sudaryono.

Sudaryono lebih lanjut mengatakan, Kementerian Pertanian mendorong masyarakat untuk memanfaatkan secara maksimal lahan-lahan menganggur di sekitar mereka untuk lahan pertanian. Khususnya untuk mengejar produksi pangan hingga akhir tahun ini.

"Kita harus kecewa kalau ada lahan yang menganggur. Maka daripada kecewa, lahan nganggurnya harus dirubah menjadi lahan produktif. Kita nanti bisa melakukan treatmen-treatmen untuk lahan menganggur itu. Misalnya melakukan pipanisasi jika di lahan itu kurang air. Jadi lahannya basah dan bisa ditanami," ujar Sudaryono.

Menurut Sudaryono, saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada kemarau panjang yang dikhawatirkan akan mengganggu produksi pangan nasional. Sehingga proses penanaman tanaman pangan harus tetap dilaksanakan saat kemarau seperti saat ini.

"Kita harus tetap menanam di kemarau ini, karena kalau tidak produksi kita tidak maksimal dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kalau nanti kurang dan kita mau impor, belum tentu ada juga barangnya," ujar Sudaryono.

(taufan sukma)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement