Dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektare, Wander Alley merupakan katalis dari pengembangan kawasan TOD Intermoda BSD City yang memiliki total keseluruhan lahan seluas 25 hektare. Area komersial ini menyasar para commuters, transit user, komunitas, hingga masyarakat di BSD City dan sekitarnya. Proyek tersebut ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada kuartal-IV 2026.
Managing Director Business Development Sinar Mas Land Perry P Handjaya mengatakan, Wander Alley dihadirkan sebagai alfresco retail sekaligus urban hangout place yang terintegrasi dengan jaringan transportasi publik, mulai dari Stasiun KRL Commuter Line Cisauk hingga terminal bus BSD Link.
Kawasan ini, kata dia, tidak hanya berfungsi sebagai titik transit, tetapi juga menjadi destinasi hangout yang menawarkan beragam pengalaman, mulai dari kuliner, olahraga, hingga hiburan keluarga dalam satu lokasi.
"Konsep ini sejalan dengan pengembangan TOD Intermoda BSD City, di mana Sinar Mas Land menjadi satu-satunya pengembang yang menghadirkan kawasan terpadu dengan fungsi hunian, komersial, dan ruang publik dalam satu radius yang dapat diakses dengan berjalan kaki dari pusat transportasi massal. Pada tahap pertama, kami akan mengembangkan alfresco retail sebanyak 39 unit dengan berbagai tipe ukuran, mulai dari 30 m2 hingga 1.000 m2 yang cocok untuk berbagai jenis usaha seperti restoran, bakery, kafe, dan bisnis lainnya," ujarnya dalam keterangan resmi.
Terinspirasi dari ikon jalanan di Jepang dan Korea, Wander Alley menghadirkan konsep ruang indoor dan outdoor yang menghadirkan berbagai fasilitas, mulai dari area makan tenant F&B, gerai cepat saji (grab&go), playground, hingga communal event space. Sejumlah international brand ternama telah memastikan kehadirannya dengan membuka cabang di lokasi ini.