Hal ini kemudian berkembang dengan berbagai komoditi seperti kopi, kakao, karet dan kelapa sawit yang tetap menjadi produk utama dalam perekonomian nasional, demikian Wapres menambahkan.
Selain itu, untuk meningkatkan nilai ekspor sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus menciptakan berbagai langkah terobosan, diantaranya sistem perdagangan internasional yang terbuka.
Selanjutnya, membangun berbagai prasarana dan sarana penunjang untuk proses produksi, distribusi dan logistik untuk meningkatkan aktivitas ekspor dan membentuk tata kelola niaga yang menguntungkan produsen dan konsumen, termasuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun.
"Dengan adanya sistem perdagangan internasional yang terbuka ini, kita dapat mengatasi hambatan dalam arena perdagangan internasional. Maka perlu dilakukan penyesuaian kebutuhan akan persyaratan memasuki arena perdagangan pasar global," jelasnya.
Di tempat yang sama, Mentan SYL mengaku optimis dapat meningkatkan produksi, daya saing dan ekspor komoditas perkebunan dan rempah. Ini didasari dari keberhasilan membangun pertanian yang maju sehingga di masa pandemi hanya sektor pertanian yang tumbuh positif sehingga menjadi penyelamat pertumbuhan perekonomian nasional.