Prof Wiku mengatakan upaya ini dilakukan seiring dengan ditetapkannya status darurat cacar monyet oleh WHO. Laboratorium yang ditunjuk pemerintah yakni Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof Dr Sri Oemijati di Jakarta.
“Dengan ditetapkannya status darurat internasional terhadap cacar monyet oleh WHO, pemerintah telah menyiapkan komponen-komponen yang diperlukan dalam usaha deteksi awal penyakit seperti penunjukan dua laboratorium untuk melakukan uji sampel yaitu Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata atau PSSP IPB di Bogor dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof Dr Sri Oemijati di Jakarta,” ungkapnya kemarin.
Selain itu, dia mengatakan pemerintah juga semakin gencar melakukan sosialisasi mengenai penyakit cacar monyet untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit ini khususnya bagaimana penyakit dapat menular.
(NDA)