Tony pun mengatakan produk-produk yang dihasilkan dari smelter ini di antaranya katoda tembaga, emas dan perak batangan, platinum, juga metal group.
“Produk yang akan dihasilkan katoda tembaga, nanti akan ada emas dan perak batangan, dan juga ada platinum, metal group, dan emas dan perak batangan juga akan dimurnikan di sini. Jadi ada fasilitas precious metal refinery yang akan mengolah emas dan perak,” jelasnya.
Sementara itu, Wapres pun menanyakan perihal tingkat keterisian dari kawasan smelter tersebut kepada Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku pengelola KEK Gresik, Bambang Setiono.
“Sudah berapa persen persentasenya?” tanya Wapres pada Bambang.
“Jadi dari 1.800 hektar luas kawasan KEK ini, yang sudah terisi 300 hektar,” ungkap Bambang.
“Semua ini sudah siap? Sudah bisa beroperasi kapan?” tanya Wapres lebih lanjut.
“Sudah, Pak. Kami juga ditarget dalam lima tahun itu bisa menyerap investasi asing itu USD7,5 miliar pak dalam 15 tahun atau optimalnya itu USD16 miliar, Pak. Tenaga kerjanya yang langsung itu 200 ribu,” jelas Bambang.
(YNA)