IDXChannel - Masyarakat Rusia saat ini tengah dilanda kepanikan akibat sanksi baru yang diberikan oleh negara-negara barat tahun ini. Di mana sejumlah warga mulai menarik mata uang asing senilai USD9,8 miliar atau senilai Rp140,6 triliun dari rekening mereka.
Tak hanya itu, perbankan Rusia juga ikut memangkas pinjaman perusahaan baru hampir 1,3 persen. Hal ini membuat dana deposito yang ditanamkan warga mengalami penyusutan cukup besar.
"Laporan bulanan terkait perkembangan sektor perbankan rusia menunjukkan, dana yang disimpan dalam deposito turun 1,2 triliun rubel (USD14,72 miliar) pada Februari 2022. Kemudian diikuti penurunan sepanjang Maret dengan arus keluar sebesar 236 miliar rubel," melansir Reuters, dikutip dari program 1st Session Closing IDXChannel, Jumat (22/04/2022).
Rebound ekonomi yang menghidupkan kembali pertumbuhan pinjaman dan mendorong minat pada aset real estat menyebabkan bank Rusia mencatatkan laba rekor senilai 2,4 triliun rubel pada tahun lalu. Akan tetapi, konsekuensi dari tindakan negaranya di Ukraina telah membuat hal tersebut bisa terjadi lagi.
Sebagian informasi, bank sentral setempat telah menaikkan suku bunga lebih dari dua kali lipat menjadi 20 persen pada 28 Februari saat gelombang pertama sanksi melanda, sebelum memangkasnya menjadi 17 persen pada 8 April.