"Perubahan kebijakan Covid-19 ini akan membunuh banyak orang, tetapi juga akan menghidupkan kembali ekonominya. Itu adalah pilihan otoritas China," paparnya.
Namun demikian, sambung Christine, pelonggaran kebijakan Covid-19 di China akan berdampak bagi ekonomi dunia.
"Dampaknya terhadap kita semua adalah adanya permintaan tambahan akan menjadi positif bagi seluruh dunia, tetapi akan memberikan tekanan inflasi," jelasnya.
"Itu karena jumlah LNG atau energi lain yang akan mereka beli dari seluruh dunia akan lebih tinggi di tahun ini dibanding tahun lalu. Sementara cadangan tidak begitu banyak," terang Christine.
Dengan demikian, diakui mantan Direktur Pelaksana IMF tersebut, dapat menyebabkan tekanan inflasi dari adanya permintaan tambahan di komoditas dan energi.
(FAY)