Sejalan dengan prinsip manajemen risiko, WSBP selalu menerapkan kehati-hatian dan GCG dalam proses tender. WSBP melakukan assesmen atas proyek untuk memitigasi seluruh potensi risiko.
Lebih lanjut, Bambang juga menjelaskan bahwa WSBP memiliki kriteria margin keuntungan minimum untuk kontrak dari setiap lini bisnis.
"Secara korporat, target margin laba kotor di sekitar 12% - 15% yang ditopang oleh lini manufaktur precast, readymix, dan jasa konstruksi," terang Bambang.
WSBP optimis menyongsong kinerja 2023, dengan target perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp3,8 triliun.
"WSBP optimis strategi ekspansi pasar dapat diimplementasikan dengan baik di tahun ini," imbuh Bambang.
Strategi ekspansi pasar tersebut diterapkan guna meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, hal tersebut sejalan dengan dimulainya kembali perdagangan saham WSBP di pasar bursa sejak 17 Maret 2023. (NIA)