Diharapkan pembangunan itu dapat mendongkrak produktivitas ribuan nelayan Morotai yang sebagian besar merupakan nelayan tradisional. Keberadaan fasilitas perikanan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir ini juga dapat menjaga ketahanan pangan.
"Lalu, meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, mendorong pendapatan devisa melalui ekspor ikan, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mengelola tata niaga sektor kelautan dan perikanan," ungkap Ermy, Senin (30/1/2023).
Dia mencatat, proyek tersebut rencananya akan dikerjakan selama 450 hari, di mana lingkup pekerjaan meliputi persiapan, pembangunan ice flake machine, gudang, integrated cold storage, barak nelayan, kantor SKPT, lods Ikan.
Kemudian, gedung kuliner, ness pegawai, seawall and dewatering, rumah pompa, pekerjaan sarana dan prasarana kawasan, pekerjaan elektrikal kawasan, pekerjaan plumbing and fire fighting kawasan, rehabilitasi tempat pelelangan ikan (TPI). (NIA)