Kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi 3,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,74% (yoy).
Secara kuartalan, inflasi pangan juga tercermin dari inflasi harga produsen yang terpantau meningkat untuk beberapa indikator seperti pertanian, inflasi tanaman bahan makanan dan hortikultura dan perikanan sepanjang Q1 2023. (Lihat tabel di bawah ini.)
Jika gagal panen meningkat tahun ini, maka secara otomatis bisa berdampak pada penurunan produksi dan peningkatan permintaan bahan pangan. Dampaknya, harga-harga bisa meroket.
Salah satu yang paling terasa saat ini adalah harga telur yang sulit mengalami penurunan di level sekitar Rp30 ribu. Kondisi ini perlu diantisipasi agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan tidak berdampak bagi ekonomi dalam negeri. (ADF)