IDXChannel - Kasus Hepatitis akut pada anak di dunia, terus dicari tahu penyebabnya oleh semua negara dan berbagai organisasi kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap dalam seminggu pengujian lebih lanjut, mengkonfirmasi sekitar 70 persen dari kasus dinyatakan positif adenovirus, dengan sub-tipe 41.
Pengujian juga menunjukkan bahwa sekitar 18 persen kasus secara aktif dinyatakan positif Covid-19. "Fokus besar selama minggu depan adalah melihat pengujian serologis untuk paparan dan infeksi sebelumnya dengan Covid-19," kata Philippa Easterbrook, dalam konferensi pers hepatitis global WHO, dilansir Channel News Asia, Jumat (13/5/2022)
Diketahui, sebanyak 348 kasus diindentifikasi dalam penelitian tentang peran potensial adenovirus dan infeksi Covid-19 semakin cepat. WHO dalam hipotesis utama, tetap melibatkan virus adenovirus.
Kasus tersebut dilaporkan di 20 negara, dengan 70 kasus tambahan dari 13 negara lainnya, masih menunggu klasifikasi karena tes menunggu penyelesaian. "Selama seminggu terakhir, ada beberapa kemajuan dengan penyelidikan lebih lanjut dan beberapa perbaikan hipotesis kerja," jelasnya
Di sisi lain, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, Dr Muzal Kadim menerangkan, selama ini Covid-19 tidak pernah menimbulkan efek samping seperti hepatitis akut.
Menurutnya, kondisi adanya Hepatitis akut pada anak, kondisinya di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut menimbulkan adanya, asumsi liar sehingga vaksinasi Covid-19 dikaitkan dengan sakit misterius ini, belum dapat dipastikan.
"Kalau history dengan Covid-19, saat ini masih diduga berkaitan, tapi masih dugaan. Apakah itu suatu koinsiden artinya bersamaan atau sebagai penyebab langsung, itu masih dugaan. Selama ini Covid-19 tidak pernah menimbulkan gejala seperti hepatitis akut ini," ungkap Dr Muzal dalam diskusi virtual, Sabtu (7/5/2022)
(NDA)