Wamen Angela menambahkan, saat ini kondisi pariwisata di Indonesia masih cukup diuntungkan dengan adanya turis domestik untuk membantu pemulihan dalam jangka pendek, walalupun sempat menutup kedatangan wisatawan dari luar.
"Kita melihat kecenderungan di berbagai negara juga banyak warganya yang berwisata di negara masing-masing, kita beruntung karena Indonesia memiliki pangsa pasar domestik yang cukup besar, sebelum pandemi 2019, kontribusi dari wisatawan domestik sendiri sebesar lebih dari Rp307 triliun, dengan pergerakan 280 juta wisatawan" sambungnya.
Mengakselerasi percepatan pemulihan sektor pariwisata tersebut, Angela menyebutkan saat ini sektor pariwisata harus didukung dengan percepatan teknologi digital yang juga menjadi tren baru masyarakat melakukan aktivitas ekonomi.
"Kedua kita melihat, bahwa pandemi mengakselerasi digitalisasi, jadi kedepannya memang kita harus betul-betul memanfaatkan momentum digitalisasi, kita bisa lihat misal dari perjalanan wisatawan, sejak mereka memesan tiket perjalanan itu sudah online, memesan hotel dengan online, payment juga bisa online, Review destinasi juga lewat online," lanjut Angela.
Menurutnya hal ini harus manfaatkan oleh para pelaku UMKM di sektor pariwisata untuk mengikuti perkembangan. "Kedepannya untuk para pelaku usaha di pariwisata di Indonesia juga sudah harus aware dan melek akan hal ini, karena kedepannya itu betul-betul pariwisata berbasis digital itu sangat berpengaruh," pungkasnya. (NDA)