IDXChannel - Kolaborasi dua perusahaan selular kembali akan terjadi di Indonesia. Kali ini dikabarkan induk perusahaan operator seluler XL Axiata dan Smartfren sedang dalam pembicaraan adanya kemungkinan merger di Indonesia.
Mengenai hal ini, Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward, menilai aksi konsolidasi operator memang baik secara frekuensi.
Alasannya karena alokasi frekuensinya menjadi lebih efisien. Namun di sisi persaingan usaha, hal ini sebenarnya tidak ideal. Sebab jika hal itu terjadi hanya ada tiga operator di Indonesia.
"Secara persaingan usaha, kita bilang cuma tiga itu tidak baik. Kalau ada yang kedua yang ketiga menjalin kerja sama. Jadi, sebaiknya ada empat operator," katanya saat diskusi virtual, Rabu (13/10/2021).
Kendati demikian, secara regulasi hal tersebut memang dimungkinkan. Hanya ia mengingatkan bahwa ada potensi persaingan usaha tidak sehat, meski secara frekuensi menjadi lebih efisien.