“Misal Kalau tidak ditemukan pihak kelompok yang minta bisa menyumbang minimal 50,000 tes PCR dan menyumbang alat genome sequencing ke universitas seperti yang dilakukan Pak Luhut dan teman-teman beliau atau paling tidak mereka melakukan bakti sosial yang sepadan,” urainya.
“Supaya fair, masyarakat juga bisa melihat niat baik mereka, jangan bisanya membuat gaduh,” tambahnya.
Tak hanya itu, Jodi juga menyoroti komentar-komentar Novel Baswedan dalam konferensi pers yang sebelumnya digelar, dan menuding bahwa Novel telah melakukan penghakiman serta menunjukkan sikap tidak seperti seorang auditor.
“Seperti algojo dan sudah membuat kesimpulan sendiri bukan seperti auditor yang bebas dari prejudice dan bias. Wedeni (menakutkan) juga ya pola dan cara berpikir auditor seperti itu,” pungkasnya. (TYO)