IDXChannel – Gagal bayar utang atau default yang mengancam Amerika Serikat (AS) akan membuat jutaan warga tanpa pendapatan dan berpotensi memicu resesi yang menghancurkan lapangan pekerjaan dan bisnis di Negeri Paman Sam.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (17/5/2023), hal itu diungkap Menteri Keuangan Janet Yellen dalam pertemuan dengan sekelompok bankir.
Yellen mengatakan default dapat memicu krisis ekonomi dan keuangan yang parah. Krisis tersebut akan diperburuk oleh lumpuhnya layanan pemerintah, termasuk sistem telekomunikasi, lalu lintas udara, penegakan hukum, keamanan perbatasan dan pertahanan nasional.
"Sangat mungkin kita akan melihat sejumlah pasar keuangan rusak - dengan kepanikan di seluruh dunia yang memicu margin call, run dan aksi jual besar-besaran," kata Yellen.
Negosiasi antara Partai Demokrat dan Partai Republik terkait kenaikan plafon utang sampai saat ini terus berlangsung. Presiden Joe Biden kembali melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy pada Selasa waktu setempat.
Partai Republik meminta kenaikan plafon utang dibarengi pemotongan anggaran besar-besaran. Di sisi lain, Gedung Putih ingin hal itu dilakukan tanpa syarat apa pun.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan menegaskan pemerintah mungkin mengalami gagal bayar utang paling cepat 1 Juni kecuali Kongres memutuskan untuk menaikkan atau menangguhkan plafon utang. (WHY)