sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Anjlok 50 Persen, Beberapa Miliarder Perlakukan Crypto Sebagai Mainan

Ecotainment editor Aditya Pratama
25/05/2021 09:55 WIB
Ethereum telah meroket dalam beberapa bulan terakhir.
Anjlok 50 Persen, Beberapa Miliarder Perlakukan Crypto Sebagai Mainan (FOTO:MNC Media)
Anjlok 50 Persen, Beberapa Miliarder Perlakukan Crypto Sebagai Mainan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Mata uang crypto sempat mengalami koreksi parah. Bahkan bitcoin mengalami penurunan nyaris 50 persen dari level tertinggi tahun ini. 

Kejatuhan parah mata uang crypto pada pekan lalu mengejutkan investor mata uang digital di seluruh dunia. Namun pengecualian untuk pencipta ethereum, Vitalik Buterin karena dia memprediksi hal itu pasti akan terjadi. 

Miliarder berusia 27 tahun ini meyakini mata uang crypto berada dalam bubble. Namun, menurutnya, sangat sulit memprediksi kapan bubble itu akan muncul.   

"Bisa saja segera berakhir atau berakhir berbulan-bulan dari sekarang," katanya, dikutip dari CNN, Selasa (25/5/2021).

Dia menuturkan, setidaknya telah terjadi tiga kali bubble besar pada uang kripto. Dan alasan bubble akhirnya berhenti karena beberapa peristiwa yang terjadi membuatnya menjadi jelas, yakni belum ada teknologi.

Akibat penurunan harga ethereum pada pekan lalu, nilai ethereum miliknya ikut menyusut dari 1,1 miliar dolar AS menjadi 870 juta dolar AS pada Kamis lalu (21/5/2021).

Ethereum saat ini merupakan mata uang kripto terbesar kedua setelah bitcoin. Namun berbeda dengan bitcoin, ethereum dipandang sebagai emas digital. Ethereum adalah platform berbasis blockchain bagi pengembang untuk membangun dan mengoperasikan aplikasi. 

Ethereum telah meroket dalam beberapa bulan terakhir. Buterin mengatakan meski tidak begitu yakin, ethereum mungkin akan mengejar dan melampaui nilai pasar bitcoin.

Meski demikian, menurut Buterin, ethereum dan uang kripto lainnya masih memiliki masalah. Pertama, sangat tidak stabil, terutama bagi investor retail yang terbiasa bermain saham. Bahkan, beberapa miliarder memperlakukan mata uang kripto sebagai mainan.

Misalnya, CEO Tesla yang beberapa kali membuat cuitan di Twitter atau pernyataannya di Saturday Night Live dan keputusannya menolak bitcoin sebagai alat pembelian mobil listrik hingga menyebabkan harganya naik turun. Selain Musk yang memengaruhi harga mata uang kripto, kebijakan China yang melarang penambangan dan perdagangan mata uang kripto juga memberi imbas negatif.

Sementara dikutip dari Globalnews, harga bitcoin dan ethereum kembali naik pada Senin (25/5/2021) setelah mengalami kerugian besar selama dua pekan. Bitcoin rebound 13 persen ke 38.000 dolar AS, sedangkan eteherum naik lebih dari 27 persen ke 2.475 dolar AS.

Harga bitcoin nyaris jatuh 50 persen pada pekan lalu dari level tertingginya di 64.894 yang dicapai pada April 2021. Menurut Amy Wu Silverman dari RBC Capital Market, banyak yang menganggap volatilitas bitcoin tidak dapat dipertahankan. 

"Memang bitcoin membuat perubahan yang parah dan memusingkan," kata dia. 

(SANDY)

Advertisement
Advertisement